Pintu Rumah Berderit


Pintu rumah berderit,  sesosok perempuan berdiri sambil mengeluarkan senyum. Giginya merekah dan bibirnya menyungging sambil menatap garis-garis matahari, seolah-olah menarik ulur kehidupannya yang memiliki tujuan dan pengakhiran. Pipinya merah dan matanya pun tersorot tajam, ia siap meneguk jalan hari ini, melangkah keluar, mengambil cangkul dan bakul. Mengakutnya ke depan rumah, sesekali sambil mengerenyitkan dahi.
Diberdayakan oleh Blogger.